jam

IDA

IDA

Jumat, 18 September 2015

Katakan pesan merpati 
Sampaikah jalanmu di sana nanti 
Ucapku menunggu mati 
Dalam kelam tersipu sepi 

Dapatkah langkah 
Merasakan anugrah 
Pencipta gundah 
Dan penglihatan terindah 
Dalam setiap jiwa yang terbelah 

Pelangiku di sana… 
Lebih indah, dari aurora 
Yang singgah dalam jiwa 
Yang buat hidupku bermakna 
Yang bagiku nyawa 
Terpilih selamanya 
Ucapku dengan setia 

Tapi, 
Retak sudah hati 
Tak layak dipandang 
Pantas terbuang 
Berakhir usang 
Di mata kekasih hati 
Apakah nanti? 


Sore ini..dikeremangan senja… 
Aku masih setia pada rinduku… 
Menunggumu…memuaskan dahagaku.. 
Aku perempuan dengan rindu yg terabaikan.. 
Bukan karena tak ada yg merindukanku… 

Tapi aku hanya mau rindumu..bukan rindunya.. 
Bongkahan rinduku..tak tercairkan terik mentari… 
Hanya hadirmu yang mampu mencairkannya.. 
Terima kasih untuk senyummu dikejauhan sana… 
Tapi kali ini aku ingin dirimu hadir dan merengkuhku dalam pelukmu.. 
Meski hanya sesaat…aku ingin… 


Aku bisa sedih dan sedih.. 
Jika kau selalu perlakukan aku seperti ini.. 
Kini aku diam bukan arti aku tak bicara tapi aku tak mampu bersuara.. 
Karena cinta dari mu ku ibaratkan seperti air yang selalu mengalir dan seperti itu lah aku mencintaimu.. 

Dari hati tak selalu pamrih dari jiwa yang tak selalu suci ingin sekali aku menyayangi mu namun, 
cinta ini siksa jika ku tak ada kamu,.. 
walaupun kini aku tak senada dengan janjiku ku ingin cinta ini dapat kau sambut karena, 
jauh di lubuk hatiku.. kau masih kekasih ku,, 



Rindu yang kini datang menghampiriku. 
Tak akan pergi begitu saja tanpa pertemuan denganmu. 
Ku terhanyut dalam buaian rindu 
yang masuk kedalam sukmaku. 

Kini hanya bayangmu yang merajalela dalam kaLbu. 
Tak kuasaku menahan asaku. 
Ingin bertemu dan berpeluk mesra denganmu. 
Hatiku kini terbuai oleh samudra cinta 
yang kau berikan untukku. 
Kini kaulah hantu yang selalu membayang-bayangi setiap langkahku. 



Seakan awan pun mengerti tentang derita ku .. 
perihku,sakitku, karna kehilangan cinta 
awan terbendung dan menghasilkan tetesan air yang melambangkan air mataku yang terus mengalir dari mata,pipi hingga jatuh ke tanah .. 
lama sudah aku larut dalam kesedihan ini .. 
” apakah semua ini ada akhirnya??” tanyaku pada sang mentari .. 
mentari hanya tersenyum merekah dan menampakkan sinarnya pada dunia memberiku isyarat .. 

Dan aku mulai bangkit dari keterpurukanku .. 
tak lama mentari tersenyum .. 
sesosok orang yang aku butuhkan selama ini datang .. 
betapa girangnya aku … 
akhirnya dia kembali untukku .. 
terimah kasih tuhan .. 
akhirnya aku temukan dia .. 
yang selama ini aku harapkan .. 
dan ku cintai ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar